Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan status darurat pandemi COVID-19 berakhir.
Walau kondisi Covid-19 dinyatakan sudah tidak menjadi pandemi, namun epidemiolog Universitas Andalas Padang Defriman Djafri mengimbau agar masyarakat tetap waspada.
“Saya katakan ke depannya ancaman itu tetap ada.
Karena memang perubahan iklim, dan lain-lain, itu sangat kompleks sekali.
Ancaman itu tentu akan bisa kita hadapi ketika pembelajaran yang selama 3 tahun belakangan ini memang benar-benar dipahami oleh masyarakat,” kata Defri pada Selasa 9 Mei 2023.
Perhatikan Faktor Risiko Infeksi HIV agar Tak Menularkan Orang Lain “Kita melihat bahwa dari evaluasi yang dilihat secara global maupun juga status daruratnya, mungkin sudah bisa diputuskan pandemi berakhir.
Tapi tentu ancaman dan juga yang paling penting pembelajaran pada masa pandemi 3 tahun terakhir itu yang paling penting untuk menghadapi ancaman ke depan,” katanya.
Defri mengatakan bahwa meskipun status darurat pandemi COVID-19 telah resmi berakhir, masyarakat tetap harus cerdas dalam melihat informasi dan melakukan adaptasi.
Sehingga apabila ke depannya muncul ancaman baru, masyarakat pun tidak mudah panik dan bisa mengatasinya dengan baik.
Selain itu, Defri juga berharap agar epidemiolog dan seluruh bidang ilmu lain tetap bersinergi untuk menghadapi ancaman penyakit-penyakit yang sifatnya menular di kemudian hari.
“Kalau dari dulu, pentingnya bagaimana perubahan perilaku atau adaptasi terkait dengan bagaimana kita cerdas dalam menghadapi ini, saya yakin juga tidak akan serumit ini.
Pembatasan-pembatasan pun tidak akan sampai berjilid-jilid, ketika masyarakatnya dibangun cerdas beradaptasi terhadap pandemi ini,” ujarnya.
Saat Pandemi Berakhir, Jokowi: Sakit Covid-19, Bayar! Ia pun mengajak masyarakat untuk beradaptasi dan bersinergi dalam memahami bagaimana dinamika.
“Termasuk model transmisi terhadap ancaman penyakit-penyakit menular yang sifatnya infeksius ke depan,” tambahnya.
Tak hanya itu, Defriman juga mengimbau masyarakat untuk tetap menggunakan masker di tempat-tempat tertentu.
Hal ini bertujuan agar masyarakat tetap terlindungi kesehatannya.
“Masker yang digunakan itu kan sebenarnya upaya pencegahan agar memang secara dini atau personal equipment yang bisa melindungi kita, mencegah terjadinya transmisi.
Nah transmisi yang dilihat adalah penularan dari orang ke orang melalui droplet ini,” kata Defri.
Terakhir, Defri mengatakan bahwa masyarakat perlu mengingat bahwa semakin banyak berinteraksi maka mutasi virus akan mungkin terjadi.
Sehingga, tidak ada salahnya apabila masyarakat tetap menjaga diri meskipun status darurat COVID-19 telah berakhir.
Pilihan editor: WHO Cabut Status Darurat Covid-19, Pemerintah Kini Fokus 6 Item Kesehatan